JAKARTA,Metapos.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa Indonesia terus melakukan berbagai upaya strategis untuk dapat menjadi negara yang terhindar dari perangkap pendapatan menengah atau middle income trap.
“Indonesia tengah menuju negara berpenghasilan tinggi melalui berbagai reformasi kelembagaan dan kebijakan,” ujar dia di Jakarta saat menerima kunjungan mahasiswa pascasarjana Harvard University, dikutip Rabu, 11 Januari.
Menurut Menkeu, pemerintah RI menaruh perhatian khusus pada beberapa aspek yang bisa mempercepat cita-cita menjadi negara maju, seperti perbaikan dari sisi sumber daya manusia.
“Kami juga melakukan banyak hal, mulai dari reformasi birokrasi, transformasi ekonomi, implementasi kebijakan fiskal yang baik, hingga pembangunan infrastruktur,” tuturnya.
Selain itu, Menkeu mengungkapkan jika infrastruktur adalah bagian penting untuk menjadi negara maju. Pasalnya, tidak ada negara yang berpenghasilan tinggi jika infrastrukturnya tertinggal.
“Tantangan bagi kami adalah negara besar dengan geografis kepulauan dan harus dipastikan konektivitas tidak hanya pada pulau besar tetapi juga pulau kecil. Jadi dalam hal ini bicara infrastruktur tidak sesederhana membangun jalan tol saja. Kita harus berbicara tentang konektivitas, termasuk pelabuhan, bandara dan jaringan internet,” jelas dia.
Lebih lanjut, bendahara negara menyampaikan disiplin fiskal dan reformasi institusi secara struktural juga menjadi hal yang sangat penting, termasuk di dalamnya berupa pemberantasan praktik korupsi, mendorong transparansi serta akuntabel.
“Untuk suatu negara agar dapat berkinerja lebih baik, menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang lebih baik harus dengan kerja keras. Itulah yang kami lakukan dalam konteks tahun perjalanan ini,” imbuhnya.
Menkeu juga mengatakan bahwa Indonesia melakukan peningkatan penggunaan energi terbarukan dalam menghadapi krisis iklim.
“Itulah yang Indonesia lakukan, tidak selalu mudah, tetapi reformasi sebenarnya adalah salah satu hal yang sangat penting, bahkan selama pandemi Indonesia banyak mengadopsi reformasi,” ungkapnya.
Adapun, bentuk reformasi lainnya yang juga dilakukan adalah berupa reformasi di bidang perpajakan, reformasi di sektor keuangan, dan perbaikan kerjasama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
“Ini adalah reformasi yang sedang berlangsung. Dan sekali lagi, mereformasi semua infrastruktur, sumber daya manusia, lembaga, kebijakan, sistem demokrasi tidak selalu mudah. Tetapi kami sedang melakukannya dan kami membuat kemajuan yang cukup baik dalam hal ini,” tutup Menkeu Sri Mulyani.